Alur Cerita Bleach 536

Alur Cerita Bleach 536

Versi Teks Bleach Chapter 536
Sebelumnya : Bleach Chapter 535

Keadaan semakin genting, hollow yang berhasil dikalahkan oleh Masaki justru memberi serangan balik di saat seperti ini. Tubuh perempuan itu kini harus terinfeksi oleh hollow. Sungguh suatu pantangan bagi seorang Quincy. Untunglah, di saat seperti ini Urahara datang tepat pada waktunya. Dirinya yang telah berpengalaman selama ratusan tahun, memberi sebuah harapan cerah bagi kehidupan Masaki. Dalam beberapa saat, dia sudah menyelasaikan operasi yang dia ceritakan sebelumnya. Ishiin telah berada dalam gigai khusus buatan mantan Juunibantai Taichou itu. Dan mulai masuk dalam alam bawah sadar Masaki yang sudah terikat dengannya.

Ryuuken, hanya berdiri dengan kepala tertunduk. Tak ada yang bisa dia lakukan selain menunggu. Tak ada yang bisa dia perbuat selain menaruh harapan pada shinigami, ruh yang seharusnya tak pernah dia temui. Perasaan bersalah masih berkecamuk dalam dirinya, matanya tak berani menandang wajah kesakitan sang gadis quincy itu.

Bleach Chapter 536 - June Truth
Teks Version by Bleach Indonesia

Di sana, di dalam alam bawah sadarnya, Masaki mulai mendekat dengan mulut hollow yang memamerkan gigi-gigi putih nan besarnya itu. Mulai terseret ke dalam ruang hampa di balik mulut besar itu. Tak ada yang bisa dia lakukan, tubuhnya hanya bisa hanyut memasuki mulut hollow yang mulai menganga. Namun, seseoarang yang dia yakinin untuk menolong telah berada di sisinya, merangkul tubuh kecilnya.

"Hei. Aku ke sini untuk melindungimu." Iya, Shiba Isshin datang tepat pada waktunya. Dengan cepat sang shinigami merangkul Masaki dengan tangan kanannya. Dia tidak menurunkan kewaspadaannya sedikitpun, Engetsu, zanpakutounya sudah teracung, siap menahan bila sang –kepala—hollow melayangkan sebuah serangan dengan tiba-tiba.

“Oi, Hollow! Aku sudah di sini sekarang. Seujung jarimu pun tak akan kubiarkan menyentuhnya!. ” Dia menyadari ada yang salah sengan ucapannya. “Kenapa mukamu?! Aneh ya bicara soal "jari", padahal kau cuma punya kepala.
Aku juga baru sadar, sih.”


“Getsuga… Tenshou!!!”.

Sebuah reiatsu berbentuk bulan sabit meluncur menghantam tengkorak-hollow-rak­sasa itu. Tak ada serangan balasan, justru benda aneh itu hancur berkeping-keping dengan sekali serang.

“AAAAAAAAAH!” Teriak Masaki dengan begitu kerasnya. “ Kau shinigami yang waktu itu! Kebetulan sekali! Aku punya banyak pertanyaan buatmu!.” Ucapnya setelah menyadari siapa yang telah menolongnya. “ Apa mereka memarahimu waktu kembali? Lukamu tak apa-apa?.”


“Tu... Tunggu... Tu... Tunggu sebentar...” Teriak Isshin sambari melepaskan Masaki. “Mana ada perempuan yang bersikap begitu sambil telanjang?!.” Pemuda itu sadar kalau sekarang bukanlah waktu yang tepat untuk membicarakan hal seperti itu.

Tapi, Masaki tetaplah Masaki, sifat kekanak-kanakannya masih melekat pada dirinya. Menghiraukan semua ucapan Isshin, justru perempuan ini langsung melompat dan memeluk pemuda di depannya –Isshin—yang membuat pemuda itu tak bisa berbuat apa-apa, bahkan bergerak sedikitpun. “Aku mau tahu namamu!.”

….

Tak lama kemudian, kesadaran Isshin sudah kembali pada tubuh –gigai—nya. Seperti yang diucapkan Urahara sebelumnya, kini shinigami ini harus melepaskan statusnya. Tubuhnya kini harus berada dalam gigai seutuhnya, tak ada lagi zanpakutou dalam genggaman tangannya. Tak ada lagi Shihakushou sebagai seragamnya, tak ada lagi haori sebagai bukti jabatannya. Matanya kini tak bisa melihat ruh seperti sebelumnya. Reiatsunya kini telah terkunci. Putra Shiba ini telah menjadi seperti manusia pada biasanya.

Masaki juga sudah terlihat baik-baik saja dalam tidurnya. Wajahnya sudah tak menunjukkan rasa sakit seperti sebelumnya. Apa yang dilakukan oleh Isshin benar-benar berhasil.

“Aku sudah menghubungkan jiwa kalian berdua..” Ucap Urahara tiba-tiba. “Dia sudah tak apa-apa sekarang..”

“Begitu... Baguslah..” Ucap Isshin sambil menghela nafas lega.

“Ehehe...Dia memarahiku...” Celetuk Masaki tiba-tiba. Dia belum sadar dari tidurnya. “ Gara-gara begitu sambil telanjang....”

“Kenapa kau masih menghayal?” Ucap Isshin kesal sambil memukul kepala perempuan itu. “Kau bahkan kelihatan senang...”

“Ah! Aduh Sakit...” Perempuan itu masih menyahut walaupun matanya sedang terlelap.

June Truth

Ryuuken sudah tak ada lagi di kediaman Urahara. Dia sudah pergi. Melihat keadaan Masaki yang sudah membaik, tak adalagi yang perlu dia khawatirkan. Meninggalkan mereka seolah pilihan terbaik yang ada dipikirannya saat itu. Putra Ishida ini terus menapakkan kakinya di bawah rintikan hujan yang menetes dari langit malam saat itu. Membiarkan tubuhnya basah oleh dinginnya air langit waktu itu. Kakinya dipaksa berhenti ketika dia menyadari seseorang berada di depannya, Katagiri, sang pelayan keluarganya.

Tapi, hanya sebentar dirinya menghentikan langkahnya. Sesaat kemudian, kakinya kembali melangkah jalanan beraspal itu, melewati sosok perempuan yang berniat menghentikan langkahnya itu.

“Apakah anda meninggalkan Masaki-sama dengan si shinigami...?” Ucap Katagiri pada akhirnya, mengenyampingkan kelancangan akan dirinya yang hanyalah seorang pelayan.

Ryuuken tak langsung menjawab. Dia memilih menghentikan langkahnya kembali, menundukkan kepalanya, seolah dirinya sedang berpikir untuk menjawab atau tidak pertanyaan yang ditujukan padanya.

“Iya.” Dia memilih untuk berkata jujur. “Pulanglah dan bilang pada bunda, Ryuuken tidak pantas memimpin klan Quincy.”

Namun, Katagiri tak bergeming dari berdirinya. “Tidak.”

“Pulanglah.”

“Tidak. Saya tidak akan meninggalkan anda di sini, tuan muda.”

“KATAGIRI--”

“Ryuuken-sama.” Ucapan Katagiri kini lebih keras dari sebelumnya. Tubuhnya lalu berbalik untuk menatap sang tuannya. Memang terlihat kurang ajar bagi seorang pelayang untuk membentak tuannya. Tapi, perempuan ini berpikir hanya itulah satu-satunya cara untuk mengembalikan tuannya. “Mungkin anda lupa, tugas saya adalah melayani anda sepenuhnya. Sejak pertama kali bertemu, hidup saya hanya untuk anda.”

“Saya mohon... Tolonglah... Jangan bersedih.” Kini suaranya kembali terdengar lemah. Tak seperti apa yang dia ucapkan sebelumnya. “Melihat anda sedih, menghancurkan hati saya. Melihat anda menangis...” Tanpa dia sadari, pipi perempuan itu telah basah. Bukan tetesan hujan yang membasahinya. Tidak, payung yang dia gunakan masih tegak di tangannya, menghalau setiap tetes air yang jauh di atasnya. Air mata, iya, perempuan itu menangis. Entah, apa yang membuatnya hingga sejauh itu. Keadaan kembali terdiam setelah beberapa saat.

“Katagiri.” Ucap Ryuuken pada akhirnya. “Sudahlah. Ayo pulang..” Pemuda itu juga ikut menangis. Ah, tidak ada yang tahu dengan hal itu. Air hujan menetes membasahi seluruh tubuhnya. Namun, tak ada yang bisa menyembunyikan kesedihannya. Wajahnya jelas mencerminkan kesedihan. Kepedihan yang sama, yang seperti dirasakan oleh Katagiri saat itu.

“Baik, Tuan Muda” Sahut Katagiri agak lama. Wajah perempuan itu kini terlihat lebih cerah seperti biasanya.

….

Waktu kembali bergulir maju ke keadaan saat ini. Ke tempat Isshin dan Ichigo berada. Kini, mereka tak lagi berada di depan rumahnya. Kini mereka sudah berada di dalam, di sebuah ruang makan milik keluarga. Ichigo hanya terdiam, tak ada satu patah katapun yang dia ucapkan. Dia tahu bila sekarang adalah waktu untuk mendengar semua apa yang diceritakan ayahnya.

“Setelah itu, Masaki diperbolehkan meninggalkan keluarga Ishida segera setelah lulus SMA. Mengingat jiwanya sudah bercampur dengan hollow tidak sulit bagi para Quincy untuk mengambil keputusan itu. Sejauh yang kutahu, itu keputusan yang diambil Ryuuken. mungkin itu niatnya sejak awal untuk berpisah dengan Masaki. Sedangkan aku, aku memanfaatkan pengetahuan tentang obat-obatan, satu-satunya hal berguna yang kupelajari di akademi shinou, untuk membuka klinik kecil.
Masih banyak harus kupelajari. Tapi karena bantuan Urahara, semuanya jadi lebih mudah..” Isshin kembali melanjutkan ceritanya. “Masaki, saat itu sudah jadi mahasiswa sering menertewaiku yang pakai jas putih. Kubilang padanya alasanku kehilangan kekuatan shinigami adalah karena kesalahan yang membuatku diasingkan dari Soul Society. Kukira saat pertama kali kuberitahu hal itu dia sudah tahu kalau aku bohong. Yah, aku memang tak jago berbohong,
Dia bisa membaca kebohonganku dengan jelas.Tapi dia tak pernah sekali pun mengungkit-ungkit kebohongan itu...
Bahkan, menurutku dia juga tak peduli apakah itu bohong atau bukan.”

“Yang kurasakan setiap kali bersama dengannya, hal-hal seperti tidak pernah terasa penting. Mungkin karena dia selalu bisa membacaku dan memahamiku. Di suatu film yang pernah kami tonton, kakek di film itu membandingkan istri yang sudah lama dinikahinya seperti sebuah matahari baginya. Filmnya sendiri tidak begitu menarik. Satu-satunya yang kuingat cuma Masaki yang menangis dari awal sampai akhir. Tapi kalimat dari kakek di film itu membuatku sadar bahwa dia adalah matahariku. Dia menarikku... memanduku dengan cahayanya... dia melakukan semua hal itu tanpa usaha keras. Aku sekedar mengitarinya dengan bahagia,” Sang ayah itu belum selesai dengan ceritanya.” Dan setelah itu kau pun lahir. Dan, yah. Kau tahu sisanya. Pertemuanmu dengan Rukia hanyalah salah satu bagian dari rencana besar Aizen. Tapi pertemuan itu membangkitkan kekuatan shinigami-mu. Lalu setelah berlatih dengan Urahara, kau berhasil menciptakan zanpakutou sendiri. Berikutnya, seiring pertarunganmu di Soul Society, sisi hollow-mu pun bangkit. Sebab kenapa hollow-mu bisa bangkit berarti karena reiatsu-ku tidak bisa lagi menahannya. Saat itu, ikatan reishi antara gigai cangkangku dengan si hollow hancur. Saat itulah setelah 20 tahun, kekuatan shinigami-ku kembali.”

“Ichigo. Apa yang kau alami sampai sekarang seharusnya sudah kau pahami. Aku tak perlu menjelaskan lagi. Tapi ada satu hal penting yang kau belum ketahui sampai saat ini. 9 tahun lalu, hari ini, 17 Juni. Malam di saat ibumu meninggal.” Suasana masih tidak berubah, masing hening. “Dengar baik-baik. Akan kuceritakan...”

Bersambung ke Bleach Chapter 537


Sumber : http://www.beelzeta.com/2013/05/versi-teks-bleach-chapter-536.html#ixzz2Squ2Mc00
Anda sedang membaca artikel tentang Alur Cerita Bleach 536 dan anda bisa menemukan artikel Alur Cerita Bleach 536 ini dengan url http://barqahs.blogspot.com/2013/05/alur-cerita-bleach-536.html?m=0,anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel Alur Cerita Bleach 536 ini sangat bermanfaat bagi teman-teman anda,namun jangan lupa untuk meletakkan link Alur Cerita Bleach 536 sebagai sumbernya.

Related Post


Category Article

What's on Your Mind...

Copyright © 2013 Barqahs BlogShare For Tricks Blog | Template Blog | CSS | JQuery | Alur Cerita Naruto | Alur Cerita Bleach | Alur Cerita Fairy Tail | Alur Cerita One Piece. Design by Gudang Blog.