Hunter x Hunter Chapter 260 | 1 HARI BAGIAN 4

Hunter x Hunter Chapter 260 | 1 HARI BAGIAN 4
Teks Version by : Wahįd Hašýįm
Mangaka : Yoshihiro Togashi

===============================================

Dalam cerita sebelumnya, Raja mengumpulkan semua penduduk di dalam istana untuk memulai proses "seleksi". Sementara itu dari pihak Gon dan teman - temannya, mereka tengah bersiap untuk melancarkan serangan.

Versi Teks Hunter X Hunter Chapter 260 - Cerita hunter x hunter versi 2

:: Hari terakhir Goruto Timur akan mendekati akhir ::

Sebelumnya, Novu yang bertugas mengawasi kegiatan yang terjadi di istana dibuat terperangah melihat Pufu sedang terbang di atas istana dan menyebarkan serbuk - serbuk dari sayap kupu - kupunya.

“Serbuknya terbawa angin ke arah berkumpulnya warga kota.” Pikir Novu lalu dia kembali mengintip melalui teropongnya. “Itu berarti seperti yang kuduga.”

Terlihat dari teropongnya, warga kota tampak seperti orang yang sedang dikendalikan.

“Ekpresi wajah mereka tampak kosong dan tidak fokus, seperti seolah - olah mereka kehilangan harapan....!! Itu adalah efek hipnotis dari serbuk itu !” Pikir Novu menyadari warga kota terhipnotis oleh serbuk milik Pufu.

Sementara itu para tentara sedang sibuk menggiring warga kota menuju istana, “TERUS BERBARIS, JANGAN KELUAR DARI BARISAN--!
SAAT KALIAN SAMPAI DI LOKASI YANG DITENTUKAN, KALIAN HARUS TETAP BERSIAP - SIAP!!
JANGAN BERKELIARAN APAPUN ALASANNYA---!” teriak salah satu tentara memberi perintah pada warga kota.

“JANGAN KELUAR DARI BARISAN--!!
SAAT KALIAN SAMPAI DI LOKASI YANG DITENTUKAN, KALIAN HARUS TETAP BERSIAP - SIAP!!
JANGAN BERKELIARAN APAPUN ALASANNYA---!” teriaknya sekali lagi.

© @[273425049430283:]

Ribuan, bahkan mungkin jutaan manusia berbondong - bondong berjalan ke istana, mereka sama sekali tidak tahu tujuan mereka ke sana karena mereka tengah dalam pengaruh hipnotis.

“Otak mereka sepenuhnya lelah selama perjalanan panjang dan siap mengikuti perintah yang sangat manarik dengan pengeras suara dari tank yang menghidangkan latar belakang musik.
Itu adalah keadaan paling bagus untuk mengontrol pikiran.
Daerah ini, sama ketika "seleksi" dimulai dan tempat ini ternodai oleh merahnya darah.
Mereka akan tetap di sini, dengan santai dan tenang,” pikir Novu sambil memperhatikan warga kota yang akan diseleksi.

-- Di dalam dimensi buatan Novu --

Novu telah kembali ke sana dan menceritakan semuanya pada teman - temannya.

“Hipnosis, huh...?
Jadi begitu. Jika otak mereka dicuci, tak seorang pun akan melarikan diri. Tapi ini adalah keberuntungan bagi kita,” ucap Morau sementara Knuckle terlihat sedang asyik tiduran.
“Ya.” Tanggap Novu.
“?” Meleoron tak mengerti maksud perkataan Morau yang menganggap itu sebuah keberuntungan.
“Seperti jika kita pergi ke hutan, warga kota yang sedang berkumpul tidak akan panik. Di sana tidak akan ada situasi dimana orang - orang akan melarikan diri karena seperti efek domino....ini luar biasa.”

“Mengumpamakan bahwa waktu kita melaksanakan rencana pada jam 12 malam, lebih dari setengah warga kota akan berkumpul, kita sudah siap menerima 10 dari 1000 kematian dari adanya akibat terjadinya kepanikan.
Halangan terbesar telah diatasi. Kita bisa bertarung tanpa melihat ke belakang.
Kita punya 6 jam tersisa...!” Ucap Knuckle

Perlahan bagian atas ruangan itu terbuka dan dari sana masuklah Gon, Killua dan Ikarugo.

“Semuanya ada disini sekarang.” Ucap Knuckle melihat kedatangan mereka.

“Apakah disini sudah ada kontak dari Palm?” Tanya Gon.
“Tidak.” Jawab Morau.
“.... Begitu...” Tanggap Gon.
“Kita tunggu sampai 30 menit sebelum kita melaksanakan rencana kita.
Ada perbedaan sangat besar antara mengetahui dan tidak mengetahui situasi di dalam.” Ucap Morau.

“.........” Terlihat Shoot sedang memperhatikan Gon dan Killua yang tengah berbincang. “Keduanya terlihat tenang. Terutama Killua tidak terlihat mempunyai mental lemah yang dia perlihatkan ketika bertarung lagi denganku.
Kebalikannya, seluruh dirinya terisi dengan kepercayaan diri. Tapi kenapa terkadang dia terlihat seperti dia akan menghilang karena kehampaan,” pikirnya melihat Killua sedang menatap Gon dengan tatapan kosong, entah apa yang terlintas dipikiran Killua saat itu, namun dari raut wajahnya tampak ia mengkhawatirkan sahabatnya itu.

“Dan itu tumbuh kembali,”

Shoot mencoba menepis keraguannya, dia mencoba meyakinkan dirinya agar tak memikirkan hal - hal yang tidak penting, “Tidak. Aku tidak punya waktu untuk memikirkan orang lain...!!
Aku satu - satunya orang yang merasa gelisah tentang ini.
Nasib ras manusia ada di tanganku.”

Sementara itu, tampak Knuckle juga sedang memikirkan sesuatu sambil memperhatikan Ikarugo dan Meleoron, “Koruto adalah orang baik. Meleoron dan Ikarugo juga mempunyai hati yang baik. Ini bukan masalah mana manusia atau semut...!!
Tak seorangpun yang tak memiliki hati!! Itu seperti yang telah aku pikirkan. Jika mungkin, aku akan berbicara dengan Raja...! Tapi, jika aku tidak bertanya dengan kepalan tangan, kita tidak bisa menghentikan mereka. Membunuh...atau terbunuh...!!”

“Membunuh atau terbunuh,” kata - kata itu selalu terngiang di dalam kepala Knuckle.

© Cerita hunter x hunter versi 2

Tak hanya mereka, Gon juga tampak memikirkan sesuatu, “Kaito, sedikit lagi. Aku dengan pasti...dengan pasti akan mengembalikanmu ke keadaan normal...!!” pikirnya. “Dengan mengalahkannya...!!” imbuhnya membayangkan wajah Pitou, lalu dari tubuh Gon keluar aura yang meluap - luap menunjukkan betapa besar kemarahan pemiliknya. Killua tampak terkejut melihatnya.

“Jiwanya bergejolak,” pikir Killua setelah melihat Gon, “Aku akan ada di belakangnya untuk mendukung, jadi tak seorangpun bisa mengganggu pertarunganmu.
Dengan tekhnik baruku "Kanmuru"....!! Tubuhku terasa hebat.”

*Kanmuru : Godspeed/Kecepatan Dewa

“Seperti yang aku pikirkan, mendorong diriku untuk beberapa hari mendayung memberi manfaat untuk tubuhku.
Jika kondisi terbaikku adalah 100 maka 40...tidak, hampir 35?” pikir Morau. “...baiklah, tidak penting menangis karena itu. Sekarang Novu terluka, akulah satu - satunya..!!” imbuhnya.

“Jika memungkikankan, aku ingin bertarung dengan kekuatan penuh, tapi aku tidak punya kekuatan tersisa, aku sangat mudah menyerah.
Untuk membawa target menjauh dari Raja kalau mungkin dan menjaganya tetap disana. Aku akan mengupayakannya,” pikir Morau saat itu.

Sementara itu tampak Novu menunduk sedih, dia merasa bersalah atas semuanya, “Maaf Morau, semuanya,” namun ia tak mau hanya berpangku tangan dan menyesal saja, dia mulai bangkit, dia yakin dirinya tidak hanya sebatas itu. “Ini semua tidak seperti yang terlihat, aku bisa berdiri dengan mereka lagi...!”

“Aku akan melihat situasi di tempat itu,” ujarnya, lalu dia pergi melalui sebuah pintu yang menghubungkan ruang dimensinya dengan dunia luar.

Masih di dalam ruangan itu, Meleoron terlihat tengah duduk memikirkan sesuatu, “sepertinya aku hanya bisa menahan nafasku maksimal 2 menit. Jika aku mempertimbangkan ketegangan selama pertempuran nyata, tepatnya itu akan menjadi setengahnya, sekitar 1 menit.
Tak masalah, 1 menit cukup untuk memancing ikan.”

Di sisi Ikarugo, tampak ia juga sedang memikirkan sesuatu, “Hampir jam 12 malam, aku akan terlahir kembali,” pikirnya. “Baru saja beberapa hari yang lalu, aku tidak bisa membayangkan jenis kehidupan ini.
Terimakasih, Killua....! Aku akan memastikan menyelesaikan misiku dengan sukses untukmu...! Besok akan menjadi hari lahirku...!!”

© @[273425049430283:]

Malam pun semakin larut, jutaan bintang menghiasi malam itu.
Di atas menara istana, tampak Pitou sedang duduk santai, meski begitu dia tidak sedikitpun mengendorkan pertahanannya.
Sementara itu Pufu masih dengan aktifitasnya, dia menebarkan serbuk - serbuknya dari atas istana.
Terlihat juga Komugi, dia tengah duduk di depan papan Gun-Gi nya, namun tampak ia sedang sendirian.

Dan di sebuah ruangan, tampak Yupi tengah bersandar pada tembok ruangan, nampaknya dia sedang menjaga Raja yang ada di balkon istana meski dia berada agak jauh dari sang Raja.

-- Di Balkon istana --

Raja menatap tajam ke arah luar istana, dari sorot matanya seolah - olah dia sedang bertanya pada dunia, “Aku adalah Raja, tapi siapa aku...? Untuk alasan apa aku dilahirkan di dunia ini...?” tanyanya penuh kebingungan akan jati dirinya.

-- Di tempat Gon --

Waktu untuk penyerbuan telah tiba, mereka pun bergegas untuk menuju istana.
Meski kematian bisa datang di depan mereka kapan saja, mereka tetap melangkahkan kakinya dengan percaya diri, tak ada keraguan di dalam mata mereka, tak ada jalan kembali bagi mereka, yang ada hanya jalan lurus menuju medan pertempuran.

“Waktunya tiba. Ayo pergi,” ucap mereka dengan kebulatan tekad.

Satu persatu dari mereka keluar dari ruang dimensi milik Novu.

“Palm,” batin Gon sebelum dia keluar melalui pintu ruangan itu, tampaknya dia masih mengkhawatirkan keadaan Palm.

Akhirnya satu persatu dari mereka sampai di tempat dekat istana, mereka tampak mengawasi keadaan istana.
Dengan tekad yang bulat mereka akan menyerbu istana.

“10 menit sampai kita menyerang ke dalam...!!”


:: Waktu bertempur telah tiba !! ::
:: Bahaya apa yang menanti mereka? ::

Bersambung ke Hunter X Hunter Chapter 261

Anda sedang membaca artikel tentang Hunter x Hunter Chapter 260 | 1 HARI BAGIAN 4 dan anda bisa menemukan artikel Hunter x Hunter Chapter 260 | 1 HARI BAGIAN 4 ini dengan url http://barqahs.blogspot.com/2013/07/hunter-x-hunter-chapter-260-1-hari.html?m=0,anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel Hunter x Hunter Chapter 260 | 1 HARI BAGIAN 4 ini sangat bermanfaat bagi teman-teman anda,namun jangan lupa untuk meletakkan link Hunter x Hunter Chapter 260 | 1 HARI BAGIAN 4 sebagai sumbernya.

Related Post


Category Article

What's on Your Mind...

Copyright © 2013 Barqahs BlogShare For Tricks Blog | Template Blog | CSS | JQuery | Alur Cerita Naruto | Alur Cerita Bleach | Alur Cerita Fairy Tail | Alur Cerita One Piece. Design by Gudang Blog.