Sebelumnya : Fairy Tail Chapter 311

Pertarungan antara ketiga wanita, Erza, Kagura, dan Minerva, siapakah dari mereka bertiga yang akan bertahan? "Hal ini benar-benar mustahil untuk diprediksi." ucap Lisana. "Tak mungkin Erza kalah!!" ucap Cana dalam keadaan mabok. "Tapi coba lihat lawannya ..."



"Kagura, kami mengandalkanmu." ucap rekannya dari kelompok Mermaid Heel.
"Ini semua akan baik-baik saja kan? Jangan meremehkan Kagura." Lanjut yang lain.

"Erza dan Kagura ... Aku sudah mengingat kekuatan kalian." ucap Rufus, dirinya masih rebah di tengah reruntuhan perpustakaan setelah tadi dikalahkan oleh Gray. "Akan tetapi, tuan putri kamilah yang akan menang. Dia adalah putri Master, dan merupakan penyihir terkuat Sabertooth. Dia bahkan lebih kuat dari kedua naga itu."

Teks Version by www.Beelzeta.com

"Siapapun lawanku, aku tak akan pernah mundur." ucap Erza.
"Erza ... Kenapa kau melindungi Jellal?" Pikir Kagura, "Berdasarkan apa yang Milliana katakan padaku, penderitaan yang kau alami karena Jellal bukanlah sesuatu yang bisa dilupakan semudah itu ..."

"Orang-orang mulai kehilangan kepercayaan pada Sabertooth, itu karena guild kalian." ucap Minerva, "Erza, Kagura ..."




Mereka bertiga masih saling berhadap-hadapan. "Untuk menunjukkan kalau guild kami adalah yang terkuat, aku akan menghancurkan prajurit-prajurit menyedihkan seperti kalian." ucap Minerva.

"Kedengarannya kau cukup percaya diri." ucap Erza.
"Ayo berhenti bicara dan mulai ..." ucap Kagura. Mereka lalu saling tatap, para penonton harap-harap cemas, dan pertarunganpun dimulai. Whusss, mereka bertiga melesat dan saling serang, menciptakan ledakan kekuatan yang hebat.

Erza dengan pedangnya, Kagura juga dengan tebasan pedang namun pedang yang masih dalam keadaan tertutup sarung, serta Minerva dengan kekuatan sihirnya.



Pada satu titik, Minerva berhasil mendorong jatuh Erza dengan kekuatannya. Namun kemudian, Kagura menendangnya. Dan selanjutnya, Kagura ditendang balik oleh Erza.

Saling serang dan tahan, kekuatan mereka benar-benar seimbang. Namun berikutnya setelah Minerva menyerang Erza, mereka berdua terdesak. Erza dan Kagura terjatuh, sementara Minerva masih berdiri dan kemudian menyelimuti tubuh mereka berdua dengan sihirnya.

"I Rahudo ... Neer Wirg Mion Derus Elcantias ..." Minerva bersiap untuk melancarkan suatu jurus sementara Erza dan Kagura telah terlapisi gelembung sihir itu.



"I-Itu ... Sihir Yakuma dari 18 Dewa Bertarung!!?" Mavis tampak mengenal sihir itu.

"Yagdo Rigora!!!!!!"

Jblaarrrr!!!!!!!!! Terjadi ledakan kuat yang bahkan menghancurkan tempat Erza dan Kagura, menjadikan patung yang ada di sana roboh dan hancur berkeping-keping. Para penton terdiam, kaget, tak terkecuali para komentator.

"Apa itu!?" Gajeel mampu merasakannya.
"Apakah dia sehebat ini?" ucap Jura. Dari berbagai tempat, mereka mampu merasakan kekuatan itu, termasuk Laxus.

"Itulah tuan putri kami." ucap Orga.



Namun dengan ledakan yang sekuat itu, Erza dan Kagura masih mampu bertahan. Meski pakaian mereka terlihat sudah compang-camping, namun dari wajahnya tampak kalau mereka masih kuat. Kagura bahkan belum membuka pedangnya sama sekali.

"Uwooooooo!!!! Mereka baik-baik saja!!?" ucap kaget para komentator serentak.
"Apa-apaan mereka itu!!? Luar biasa tidaklah cukup untuk menjelaskan mereka, mereka itu sangat amat luar biasa!!!!!"

"Aku rasa kekuatan sihir mereka benar-benar seimbang." ucap seseorang dari Blue Pegasus.
"Sepertinya begitu, untuk saat ini." ucap yang lain.

"Begitu, aku tak mengira kalau kalian akan sekeras kepala ini." ucap Minerva. Erza dan Kagura terdiam, siap dengan apapun yang terjadi selanjutnya. "Sebaiknya aku mengubah sedikit rencanaku, atau pertarungan ini tak akan pernah berakhir." Minerva menyiapkan sesuatu. Dan ...

"Tadi aku menangkap kucing ini." Minerva mengeluarkan Milliana menggunakan sihirnya. Begitu licik. Gadis kucing teman Erza dan Kagura itu berada di genggamannya.



"Milliana!!?"

"Tidakkah kalian bisa melihat betapa menderitanya dia? Di dalam ruang sihirku, aku menghisap kekuatan sihirnya secara terus menerus." ucap Minerva.

"Kotor sekali ..." ucap seseorang dari Mermaid Heel.
"Milliana ... Ini ..."

"Jangan khawatir." ucap Minerva, "Aku tak ingin kalian menyerah hanya karena sandera ini. Aku bilang aku aku ingin merubah rencanaku."

"!!!!!" Erza dan Kagura terlihat begitu kesal. Minerva malah senang dan berkata, "Ya, ekspresi itulah yang ingin kulihat."

----- Fairy Tail Chapter 312 -----

Sementara itu, jauh dari pertandingan, di Istana ...
Tuan putri telah menjelaskannya kepada mentri pertahanan. iapun kaget, dan, "Ka-kalau itu benar, kita harus menghentikan Daimatou Enbu secepatnya!!" ucapnya.



"Kita tak bisa melakukannya." ucap tuan putri. "Aku sendiri tidak begitu yakin dengan kata-kata orang itu."

"Tapi meskipun itu tidak benar, orang-orang di negara ini benar-benar dalam keadaan bahaya."

"Orang yang tahu masa depan itu bilang kalau dia tahu hasil dari Daimatou Enbu. Aku dengar akan ada guild yang menang dengan hasil yang tak bisa dipercaya."

"Hasil yang tak bisa dipercaya!?"

"Karena hasilnya spesial, jadi mustahil untuk memprediksinya. Kalau apa yang orang itu katakan akan menjadi kenyataan, maka aku akan mempercayai mereka."



"Apa anda mau bilang kalau nasib negara ini akan bergantung pada hasil dari Daimatou Enbu!!? Jadi kalau hasilnya sama dengan yang orang itu katakan padamu ..."

"Maka itu artinya masa depan yang ia ceritakan juga adalah kebenaran. Dan kalau itu terjadi, aku akan membuka Gerbang Gerhana."

Di sisi lain, natsu bertanya pada sosok misterius berjubah itu, "Si-siapa kau?"
Sosok itu kemudian malah menangis, dan hanya berkata, "Maaf, tolong pinjami aku ... kekuatan kalian ..."

"Eh? SUara itu?"
"Uh?"
"Kamu ..."

"Orang itu bilang ...
Dia datang dari masa depan." ucap tuan putri.

Dan di sisi Natsu, saat sosok misterius itu membuka jubahnya, ternyata itu tak lain adalah Lucy. "Eeeeehhh!!!????? Lucy!!!!!!???"



Mereka semua kaget, siapa sangka kalau ia adalah Lucy dari masa depan? Dengan ini, terjawab sudah misteris mengenai sosok misterius itu.

Bersambung ke Fairy Tail Chapter 313

Related Post