Alur Cerita One Piece 703

Alur Cerita One Piece 703

Sementara game di kolesium akan segera dimulai, Luffy dan Franky masih mengintogasi anak buah Doflamingo. "Dikatakan kalau hanya ada satu jenis buah setan yang boleh ada dalam waktu bersamaan. Akan tetapi kalau pengguna buah setan itu mati, entah dimana di suatu bagian dunia buah ini akan muncul lagi."



"Setelah kematian Ace, secara rahasia tuan muda berhasil memperoleh buah Mera Mera yang terlahir kembali. Tapi menggunakan buah logia itu sebagai hadiah bisnisnya, aku tak bisa mengerti jalan pikiran tuan muda. Kalau aku yang mendapatkan buah luar biasa itu, aku bisa merubah kehidupanku."

"Apa!? Kau pikir aku akan membiarkanmu memakannya!!?" bentak Luffy.
"AH, benar juga... Ace itu kakakmu kan..." Franky baru ingat.

One Piece Chapter 703 - Ruang Tunggu
Teks Version by www.Beelzeta.com

"Aku menginginkannya, buah Mera mera!!" ucap Luffy, dan kemudian ia bertanya pada Franky. "Ah, Franky, apa kau ingin memakannya?" Franky menunjukkan telapak tangannya pertanda menolak, "Aku lebih suka bisa berenang." ucapnya.

"Aku sudah memiliki buah Gomu Gomu, jadi aku tak bisa memakannya. Tapi, aku tak ingin kekuatan Ace diambil oleh orang lain!"

"Sebuah kenang-kenangan ya..." ucap Franky. "Dari apa yang Doflamingo katakan, kemungkinan besar ini adalah jebakan. Tapi, kukatakan ini padamu, jangan biarkan kesempatan ini pergi begitu saja. Akan membosankan kalau pada akhirnya kau malah menyesal. Dan lagi, kita memang punya urusan di kolesium itu. Ayo!!"




"Ya!!!" merekapun pergi, meninggalkan anak buah Doflamingo yang tadi mereka introgasi. "Bodoh." ucap anak buah Dofla. "Pergi untuk mencarinya hanya karena ingin. Aku tak akan mengorbankan nyawaku seperti itu hanya untuk mendapatkannya. Jangan meremehkan kolesium!!"



Di sisi pengejaran peri misterius, Zoro terus berlari untuk meraih kembali pedangnya yang dicuri. "Haah, haah, peri apanya? mereka cuma pencuri biasa!!" ucap Zoro. "Kemana mereka pergi, hah!!?" Zoro menengok kanan kiri.

"Kubilang tunggu!!!" teriak Sanji dari belakang. Ia terus mengejarnya. "Tinggalkan saja pedang itu!!" teriak Sanji lagi. "Enak saja!!" ucap Zoro. Tapi saat ini, pandangan Sanji malah sudah tertuju ke ribut-ribut yang ada di sebelahnya. "Apa itu!?" "Apa itu perinya??"



Terdengar irama musik, dan di atas panggung tampak seorang wanita cantik dengan tubuh berkeringat tengah sedang menari. "Uwooo!!" para penonton bersorak, berteriak-teriak kalau dia cantik, menggairahkan, penari terbaik di dunia...



"Di-dia cantik..." ucap Sanji dengan tatapan hatinya.
"Tidakkah kau dengar kalau perempuan di pulau ini gemar menusuk lelaki? Kau bisa dibunuh kapanpun." ucap Zoro. Tapi, Sanji tak peduli. Apalagi setelah wanita tadi mengedipkan mata ke arahnya, Sanji semakin tak peduli. "Aku tak peduli walau dia menusukku!!"

Lalu ketika Sanji menghadap kembali ke arah Zoro, Zoro sudah tak ada di sana. "Aaah, sial!!! Aku kehilangan jejaknya!! Marimo sialan!!!!"



Untuk sesaat Sanji kesal, tapi kemudian rasa kesalnya itu menghilang. "Baiklah... Aku akan memanfaatkan kesempatan baik ini dan meninggalkan dia di pulau ini. Aku sudah melakukan yang terbaik untuk mengikutinya. Aku sudah mencoba untuk menemukannya dengan sungguh-sungguh. Tapi ah... aku cemburu dengan pasangan-pasangan yang ada di sini."

Di tempat itu, sejauh Sanji memandang memang terlihat begitu banyak pasangan sedang pacaran.



"Mungkin Nami-san dan Robin-chan akan tiba-tiba jatuh cinta padaku, aaahhh!!" Sanji mengkhayal, sampai tiba-tiba khayalannya itu dibubarkan oleh ucapan seorang wanita. "Apakah kamu lelaki yang baru saja kulihat?"

"Hmm?"

"Tolong, sembunyikan aku..." pinta wanita yang tak lain adalah penari tadi, dan kemudian memeluk dengan erat tubuh Sanji. "Apa!!!?" teriak Sanji yang tentu saja kaget. Tapi setelah wanita itu benar-benar memeluknya, Sanji terdiam saking kagetnya.

"Kemana perginya wanita itu!??" beberapa orang polisi ternyata sedang mencari-carinya, jadi wanita itu sembunyi dan kebetulan ada Saji di sana, jadi dia memeluknya agar tidak kelihatan. "Dia pasti kabur melewati pintu belakang gang cinta! Jangan biarkan dia kabur!! Jangan biarkan dia keluar dari kota ini!!!" polisi-polisi itupun pergi.



"Terimakasih. Kelihatannya mereka sudah pergi..." ucap perempuan itu. Sementara Sanji, dia masih tak bisa bicara. "Umm, baiklah, sekarang aku sudah tak apa-apa, jadi... Kyaaa!!!" gadis itu berteriak saat melihat darah segar menetes dengan derasnya dari hidung Sanji.

"Ta-tak perlu berterimakasih, aku malah senang." ucap Sanji.



"Ma-maafkan aku, apa aku memukul kepalamu??"
"Bukan, yang memukulku adalah kejutan karna bertemu denganmu." ucap Sanji.
"Tapi, ada begitu banyak darah yang keluar..."
"Tidak, ini bukan apa-apa." ucap Sanji.

"Kasihan sekali..." Perempuan itu membelai rambut Sanji, tapi itu malah membuat Sanji menjadi semakin tak tahan. "Owaaaah!!! Aku tak bisa menghentikan perasaan cinta ini!!!!"

"Ma-maafkan aku, apa aku memukul kepalamu??"
"Bukan, yang memukulku adalah kejutan karna bertemu denganmu." ucap Sanji.
"Tapi, ada begitu banyak darah yang keluar..."
"Tidak, ini bukan apa-apa." ucap Sanji.

"Kasihan sekali..." Perempuan itu membelai rambut Sanji, tapi itu malah membuat Sanji menjadi semakin tak tahan. "Owaaaah!!! Aku tak bisa menghentikan perasaan cinta ini!!!!"



"Apa!? Tidak!!!" mendadak perempuan tadi memalingkan wajahnya, "Jangan menatapku dengan cinta seperti itu, aku sudah meninggalkan cinta. Di masa lalu, semua lelaki yang dekat denganku..."

"Mereka bahagia kan???? Ah! Kau sedang dikejar, kan? Kalau ada yang bisa kubantu, katakan saja!!" ucap Sanji.

"yang tadi itu adalah polisi, aku dikejar karena menusuk pasanganku. Hubungan kami menjadi terlalu rumit." jelas perempuan itu.

"Apa!? Jadi benar kalau cinta di pulau ini begitu berhasrat sampai-sampai wanita bisa menusuk pasangannya!???" Sanji sempat kaget, tapi kemudian, "Itu bukan masalah..."



"Itu bukan masalah?? Uuhhh...." perempuan itu terharu.
"Apa ada yang salah??" tanya Sanji.
"Tidak... Kau memaafkan perempuan jahat sepertiku, aku bisa saja jatuh cinta padamu..."

"Uwaaaa!!!" Sanji semakin tak kuasa menahannya.

"Namaku Violet..." perempuan itu memperkenalkan diri. "Kumohon, bisakah kau melindungi sampai aku tiba di kota selanjutnya? Dan kemudian... ada lelaki yang aku ingin kau membunuhnya."



Kembali ke sisi Luffy dan Franky, mereka telah sampai di depan gedung kolesium Corrida. "Kolesiumnya benar-benar besar!!!!" teriak Luffy. "Wow, aku jadi ingin berpartisipasi sekarang!!"

"Tunggu!!!!!" tiba-tiba terdengar teriakan. Dua orang polisi memaksa untuk masuk, tapi boneka tentara penjaga terus melarang mereka. Polisi itu kesal dan menembakinya, tapi dengan kemampuan Jet Walknya boneka yang bahkan hanya memiliki satu kaki itu berhasil menghindari semuanya.



"Kalian tahu peraturannya, kan!? Polisi dan angkatan laut dilarang masuk ke kolesium!! Meskipun kalian melihat penjahat masuk ke dalam, kalian tak bisa menggunakan wewenang kalian di sini!! Hanya peraturan keluarga Donquixote yang berlaku di sini!! Kalau kalian berani melanggarnya, kalian akan dianggap sebagai penjahat. Jadi, pergilah!!!"

Akhirnya dua polisi itupun pergi. lalu ketika Luffy dan Franky hendak masuk, mendadak boneka tadi bersikap ramah. "Oh, kalian orang-orang tua, haruskah aku membawakan barang-barang bawaan kalian??"



Luffy dan Franky masih mengenakan penyamaran yang mirip kakek-kakek.

"Kenapa tiba-tiba dia jadi baik begini???"
"Haha, tentara yang lucu." ucap Luffy.
"Oh oh oh?? Aku lucu??? Aku lucu??" wajah boneka itu memerah, dan saking senangnya sampai terjatuh.



"Ahahahaha!!!" Luffy tertawa terbahak-bahak.
"Hei, tak bisakah kau segera menyingkir dari jalan kami?"

"Aah! Apa aku menghalangi kalian?? Betapa kasarnya aku..." ucap boneka itu dan segera bangun. "Kau punya wajah merah yang super, sebenarnya kau tipe boneka yang serius, kan?"



"Ti-tidak!! Mainan diciptakan untuk membuat orang tertawa!! Tak ada mainan yang serius!!!!"

"Ahaha, dia marah!!"

Selanjutnya, merekapun masuk, dan berjalan menuju meja pendaftaran. "Loket pendaftaran akan segera ditutup. Tapi, memang sudah tak ada yang mau mendaftar lagi, kan??" ucap penjaga.

"Hei Luffy, sepertinya kita harus ke sana dulu." ucap Franky.
"Benarkah? Oh!! Aku mau mendaftar, aku mau mendaftar!!" ucap Luffy.

Melihat mereka ingin mendaftar, orang-orang di sekeliling mereka jadi ragu. "Orang tua macam apa mereka?? Apa mereka akan baik-baik saja?? Apa mereka tahu peserta hari ini siapa saja???"



"Hei Luffy..." Franky berbisik, "Sepertinya ini akan menjadi semacam pertunjukan bertarung. Dengar, camkan ini baik-baik. Kau boleh bertindak sejauh mungkin, tapi kau tak boleh membiarkan mereka mengetahui identitasmu."

"Aku mengerti!!" ucap Luffy. Tapi saat penjaganya bertanya, "Siapa namamu?"
Luffy dengan polosnya malah berkata, "Lu..."

Plakkk!!! untungnya Franky langsung menggeplak kepalanya. "Bodoh!!" bentaknya.



Kemudian secara terpaksa, Luffy menggunakan nama Lucy. Peserta dengan nomor pendaftaran 0556, Lucy memasuki arena. tapi sebelum itu, dia masuk ke ruang tunggu terlebih dahulu. Ruangan dimana orang-orang berpenampilan mengerikan sedang menunggu giliran mereka.

"Ini adalah ruangan tunggu bagi para kontestan." jelas panitia ke Luffy. "Kau bebas melakukan apapun di sini sampai giliranmu tiba."

"Wow, semuanya benar-benar bersemangat." ucap Luffy,



Orang-orang bertubuh besar itu semuanya terlihat menginginkan buah Mera Mera, "Akulah yang akan mendapatkannya!!" "Bodoh, akulah yang akan mendapat buah Mera Mera itu!!!"

"Wow..." Luffy melihat mereka. Beberapa ada yang berlatih dengan rekannya menggunakan senjata, atau tangan kosong. "Jadi kalian diperbolehkan memakai apapun, ya?" tanya Luffy.

"Hmm??" orang-orang itu melihat ke arah Luffy dengan tatapan meremehkan.

"Hei, siapa dia itu?"
"Kurasa peserta terakhir."
"Apa yang lelaki kecil itu inginkan?"
"Cuih, aku paling benci mereka yang datang cuma untuk melihat-lihat." ucap Spartan, gladiator kolesium Corrida. Turnamen bulanan yang sudah dia menangkan : 51.



"Hei kau, bocah jenggot palsu!!!" Lelaki berotot besar itu menuju ke arah Luffy, "Ini adalah arena, kau tahu!!?"

"Hentikan, Spartan!!" teman-teman Spartan mencoba untuk menghentikannya.
"Apanya yang menarik dari menghancurkan orang-orang lemah? Kami ignin melihat ksatria yang kuat!!! Tak ada tempat bagi orang sepertimu, pergi!!!" bentaknya. "Pergi sekarang juga!!!"



Mahluk bernama Spartan itu kemudian menghantam tubuh Luffy dengan tangannya. Tapi dengan mudah, Luffy menghindar dan kemudian membanting tubuh besar lelaki tadi.



Orang-orang tadi kini hanya bisa terdiam, sementara wajah lelaki bernama Spartan itu telah hancur akibat membentur lantai. "Shishishi... Senang bertemu kalian!!" ucap Luffy, yang sekaligus merupakan sebuah deklarasi perang.

Bersambung ke One Piece Chapter 704


Sumber : http://www.beelzeta.com/2013/03/versi-teks-one-piece-chapter-703-bagian.html#ixzz2OkArP0H3
Anda sedang membaca artikel tentang Alur Cerita One Piece 703 dan anda bisa menemukan artikel Alur Cerita One Piece 703 ini dengan url http://barqahs.blogspot.com/2013/03/alur-cerita-one-piece-703.html,anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel Alur Cerita One Piece 703 ini sangat bermanfaat bagi teman-teman anda,namun jangan lupa untuk meletakkan link Alur Cerita One Piece 703 sebagai sumbernya.

Related Post


Category Article

What's on Your Mind...

Copyright © 2013 Barqahs BlogShare For Tricks Blog | Template Blog | CSS | JQuery | Alur Cerita Naruto | Alur Cerita Bleach | Alur Cerita Fairy Tail | Alur Cerita One Piece. Design by Gudang Blog.