Home > Info Terkini > Hunter x Hunter Chapter 257 | 1 HARI BAGIAN 1
Hunter x Hunter Chapter 257 | 1 HARI BAGIAN 1
Posted on Thursday, 20 June 2013 by Barqah
Hunter x Hunter Chapter 257 | 1 HARI BAGIAN 1
Thanks to : Ririiz Vatmawatie Idris & 'R' ^^
Teks Version by : Wahįd Hašýįm
Mangaka : Yoshihiro Togashi
===============================================
Di chapter sebelumnya Gon dan teman - temannya berkumpul untuk menyusun sebuah rencana penyerangan istana chimera.
Sebuah rencana tersusun secara matang, akankah rencana ini berhasil?
:: Sementara raja sedang asik bermain Gun-Gi, ada suatu bahaya yang sedang mendekat...!! ::
Versi Teks Hunter X Hunter Chapter 257 - Cerita hunter x hunter versi 2
Bulan malam itu hampir penuh menunjukkan semakin dekatnya bulan purnama. Di bawah sinar bulan, tampak istana dalam keadaan sepi, namun masih ada aktifitas di dalamnya. Yah, Raja masih bermain permainan kesukaannya untuk menghilangkan rasa jenuh menunggu hari proses "Seleksi" selesai.
“2-1-3 Hyo.” Raja menjalankan pionnya.
“4-5-1 Kiba.” Komugi membalas.
“8-7-2 Choushou.” Raja kembali menyerang.
“4-3-3 Yumi.” Tak mau kalah Komugi juga menyerang.
“Dia menyerang titik lemahku tanpa ragu - ragu. Langkahnya menjadi lebih cepat.” Pikir Raja heran.
“2-1-1 Kiba.” Raja membalas.
“6-6-1 Shoushou.” Begitu juga Komugi tak mau kalah.
“Meski demikian, hal itu tidak membuatku tercekik bahkan lebih terkesan menyenangkan mungkin kareka dia memimpin pertandingan ke arah itu.
Itu bukti bahwa dia masih bermain di beberapa level di atasku.
Akan jadi seberapa kuatkah dia...?” Pikir Raja.
“Yang Mulia, aku...
ini aneh.” Ucap Komugi sambil terus bermain. “Ini tidak akan berhenti.” Imbuhnya dan jari - jarinya terus memainkan biji - biji Gun-Gi
“(kekuatannya mulai) Terbangun..!!” Pikir Raja.
“Langkah yang luar biasa terus mengalir di dalam kepalaku, rasanya meluap - luap.
Aku....bisa menjadi lebih kuat dan lebih kuat...!!” Ucap Komugi, tampak dari tubuhnya keluar aura, ya sepertinya tanpa sadar Komugi membangkitkan auranya saat bermain Gun-Gi.
“Itu titip awal baginya...!! Pertumbuhan kekuatannya yang sebenarnya...!” Pikir Raja menyadari aura Komugi.
“Ini skakmat, kan?” Tanya Raja.
“Bolehkah aku istirahat sebentar?” Ucap Komugi meminta ijin untuk beristirahat sejenak.
“Ini pertama kalinya dia membuat permintaan seperti itu.” Pikir Raja heran. “Apa ada sesuatu yang salah?” Tanya Raja pada Komugi.
“Tidak. Aku hanya ingin kembali ke ruanganku untuk menulis semua langkah - langkah yang masuk ke dalam kepalaku.” Ucap Komugi.
“Dengan matamu itu?” Tanya Raja tak paham.
“Oh ! Bukan maksudku menulisnya. Aku hanya akan menata potongan di papan. Jika aku benar - benar menatanya, aku tidak akan pernah lupa.” Jelas Komugi.
“Permintaanmu dikabulkan. Istirahatlah.” Ucap Raja mengabulkan permintaan Komugi.
“Ah.” Tanggap Komugi sambil menunduk memberi hormat.
“Tiap permainan tunggal hingga sekarang..? Sebuah pertanyaan bodoh.” Pikir Raja.
Komugi pun perlahan berjalan dengan tongkatnya, untuk sesaat Raja hanya terdiam di tempatnya, entah apa yang ada dipikirannya saat itu.
“Hei.” Panggil Raja pada Komugi yang sudah berjalan tak jauh dari tempatnya. Komugi pun segera menghentikan langkah kakinya dan menghadap ke arah Raja.
“Nama..” Pikir Raja sebelum bertanya. “Namamu? Siapa namamu?” Lanjutnya menanyakan nama gadis buta itu.
“Yang anda maksud.....namaku?” Tanya Komugi memastikan.
“Siapa lagi yang ada di sini?” Tegas Raja.
“.... Ko... Ko... Ko... Komugi ! Yang Mulia !” Ucap Komugi dengan terbata - bata.
“Komugi...? Begitu.” Tanggap Raja.
“Dan anda, Yang mulia...?” Tanya balik Komugi namun Raja hanya terdiam. “Bolehkah aku bertanya... nama Yang Mulia?”
“Nama..ku... Siapa namaku...?” Pikir Raja kebingungan karena sejak dia dilahirkan dia tidak mengetahui namanya. Komugi pun segera ke ruangannya untuk beristirahat sementara Raja masih diam kebingungan karena tak mampu menjawab pertanyaan Komugi.
Dia terus berpikir, otaknya penuh pertanyaan, siapa namaku? Apa aku mempunyai nama? Namun tak satupun jawaban ia temukan, akhirnya ia menyerah dan segera memanggil ketiga pengawalnya.
“Pitou !” Panggilnya pada Pitou yang saat itu tengah duduk di atas menara istana.
“Ya, apa yang anda inginkan, Yang Mulia?” Tanya Pitou langsung menghadap sang Raja.
“.... ” Raja terdiam lalu memanggil kedua pengawalnya yang lain.
“Pufu !”
“Ya.”
“Yupi !”
“Ya.”
Ketiga pengawalnya pun berlutut di depannya, siap menerima perintah atau apapun yang diinginkan sang Raja.
“Apa ada sesuatu yang salah, Yang Mulia?” Tanya ketiga pengawalnya.
“Pufu.” Ucap Raja.
“Ya.”
“....itu benar. Kamu Pufu.” Ucap Raja.
“....” Pufu hanya terdiam tidak mengerti perkataan Raja.
“???” Tak hanya Pufu, Pitou dan Yupi pun bingung dengan sikap Rajanya.
“Namaku.... Siapa namaku?” Tanya Raja pada ketiga pengawalnya.
“Tolong berikan aku kehormatan untuk memberitahu anda. Anda adalah sang Raja.” Ucap Pufu. “Anda tidak membutuhkan yang lainnya. Tidak ada bandingan...tidak ada yang menyamai...!!
Saat ini ada banyak kebrutalan yang tak terhitung jumlahnya. Siapa yang berani memegang nama itu tanpa permisi, tapi mereka semua akan segera dieliminasi.
Oleh karena itu, ketika siapapun di dunia ini menyerah kepada "Sang Raja", mereka hanya akan mampu berpikir dari satu menjadi...” Ucap Pufu terpotong.
“Itu hanya alasan. Raja adalah sebuah gelar. Akhirnya gelar hanya sebuah formalitas, bukan sebuah nama.” Tegas Raja pada Pufu. “Yupi, apa yang kamu pikirkan?” Imbuhnya bertanya pada Yupi.
“Hamba tidak merasa mampu untuk menjawab pertanyaan seperti... Hamba kurang mengerti untuk menjawabnya, Yang Mulia.” Jawab Yupi.
“Pitou.” Ucap Raja meminta pendapat dari Pitou, Pitou pun sejenak berpikir masih dengan muka lucunya.
“Hmm... Baiklah, bagaimanapun itu yang terpenting adalah apa yang anda rasakan, Yang Mulia.
Hamba percaya itu akan menjadi yang terbaik untuk Yang Mulia, untuk menentukan sebuah nama yang layak untuk Yang Mulia.”
“Fu... Mm. Jadi akankah itu.” Ucap Raja.
“Itu tidak akan terlambat jika Yang Mulia menunggu hingga setelah "Seleksi". Untuk memilih sebuah nama.
Yang menjadi prioritas adalah besok...!! Itu membutuhkan prioritas dari anda untuk menyelesaikan tugas besok tanpa masalah dan keterlambatan.” Jelas Pufu namun Raja hanya diam.
“..... Yang Mulia apa ada yang lain....?” Tanya Pufu karena penasaran melihat Raja hanya diam, namun seperti sebelumnya Raja hanya diam memikirkan sesuatu. “Jika ada hal lain yang mengganggu anda izinkan kami untuk mengetahuinya...
Kami... hidup semata - mata untuk tujuan itu.” Imbuh Pufu.
“.... Seluruh tubuh Komugi... Dikelilingi oleh cahaya.” Ucap Raja yang sempat melihat aura keluar dari tubuh Komugi..
“Komugi...? Wanita buta itu.” Tanya Pufu. “Yang Mulia benar - benar mengenal namanya.” Pikirnya.
Hari pun semakin larut, Raja masih menunggu Komugi untuk melanjutkan permainannya.
“Kekuatannya telah bangkit.” Ucap Raja sambil menatap gelapnya malam, tampak kegundahan hatinya tergambar jelas dalam wajahnya.
“Kekuatan Komugi memang akan terus tumbuh, tapi hanya sebatas dalam permainan Gun-Gi.” Ujar Pitou.
“Pitou.” Panggil sang Raja.
“Iya. Yang Mulia.” Sahut Pitou.
“Jika Komugi melalui metode yang akan kita gunakan di "seleksi" besok, apa yang akan terjadi?” Tanya Raja.
“Dia akan mati. Hanya satu tujuan dari "seleksi" yaitu untuk menentukan mana yang mempunyai fisik dan psikologi yang berkualitas yang pantas untuk menjadi tentara. Siapa satu - satunya yang akan bertahan adalah seorang dengan bakat pertempuran luar biasa tinggi.” Jelas Pitou, Raja diam mendengarkan, sementara Pufu terlihat seperti memikirkan sesuatu.
“Yang Mulia, kumohon....” Batin Pufu Khawatir.
“Karena Komugi... Aku belajar bahwa ada bentuk berbeda dari kekuatan. Sebagai contoh, dalam perjalananku ke sini....” Ucap Raja.
“Yang Mulia, kumohon hentikan....!!” Batin Pufu dengan segala kegundahan hatinya namun ia tak punya kekuatan untuk mengungkapkannya.
“Aku telah membunuh seorang anak.” Imbuh Raja.
“Yang mulia...!! Anda tidak harus mengatakannya !!” Ucap Pufu dalam hatinya, namun dia tidak berani mengatakannya secara langsung pada Raja. “Itu tidak sesuai dengamu! Itu tidak patut untukmu!!”
“Anak itu mungkin mempunyai bakat... untuk melampauiku di dalam bidang khusus ini.
Aku terlalu berlebihan menginjak - injak bibit itu.” Ucap Raja dengan ekspresi kesal karena menyesal.
“Raja yang absolut tidak akan menyesal dengan apa yang dilakukannya !!
Bukan persoalan untuk apa alasan semua itu. Tolong...” Batin Pufu semakin gundah melihat Rajanya menyesali perbuatannya.
“Aku terlalu berlebihan menginjak - injaknya.” Pikir Raja.
“Aku....” Ucap Raja.
“Yang Mulia...!!” Ucap Pufu tiba - tiba dan cukup menghentak sehingga membuat Raja menghentikan ucapannya. “Anda tidak harus mengatakan kata - kata itu selanjutnya !!” Batin Pufu yang tak lagi berani mengungkapkannya.
Pufu tercengang melihat ekspresi Raja, tiba - tiba Raja berubah, ekspresinya menjadi sangat mengerikan dengan aura pembunuh yang kental meluap - luap dari tubuhnya. Apa yang membuatnya seperti itu? Raja yang awalnya terlihat menyesal dengan apa yang dilakukannya tiba - tiba berubah menjadi sangat mengerikan.
© @[273425049430283:]
:: Gon dan teman - temannya akhirnya memulai rencana untuk mengalahkan Sang Raja ::
:: Tindakan seperti apa yang akan terjadi dibalik ekspresi mengerikan sang Raja? ::
Bersambung ke Hunter X Hunter Chapter 258
Related Post
Category Article Alur Cerita Anime, Alur Cerita Hunter X Hunter, Info Anime, Info Terkini
Labels
Alur Cerita Anime
(136)
Alur Cerita Hunter X Hunter
(4)
Alur Cerita Naruto
(73)
Alur Cerita One Piece
(11)
Aplikasi / Software
(3)
BBM
(1)
Beelzebub Versi Teks
(1)
Bleach Versi Teks
(2)
Blog
(28)
Fairy Tail Versi Teks
(5)
GUI
(1)
Info Anime
(44)
Info Terkini
(30)
Membuat Program
(1)
Naruto Versi Teks
(16)
One Piece Versi teks
(8)
Pemrograman
(1)
Prediksi Naruto
(5)
Trik Blog
(3)
Tutorial Ubuntu
(8)
Windows Phone & Android
(2)
Blog Archive
Popular Posts
-
Alur Cerita Naruto 673 : "Rinnegan Sasuke" Sebelumnya dalam #Naruto673•• Madara mendapatkan kekuatan baru setelah menyerap d...
-
Prediksi Alur Cerita Naruto 639 Naruto Manga 639: "United Force" Page 1: Naruto: "What... was that!" (Looking with...
-
Alur Cerita One Piece 690 "Ma-Master!!!" Teriak orang-orang bodoh itu saat melihat wajah master mereka dihantam habis kemarahan ...