Home > Info Terkini > Hunter x Hunter Chapter 258 | 1 HARI BAGIAN 2
Hunter x Hunter Chapter 258 | 1 HARI BAGIAN 2
Posted on Monday, 24 June 2013 by Barqah
Hunter x Hunter Chapter 258 | 1 HARI BAGIAN 2
Teks Version by : Wahįd Hašýįm
Mangaka : Yoshihiro Togashi
===============================================
:: Sebuah celah kecil dari sebuah benteng kokoh ::
Dalam cerita sebelumnya, tiba - tiba saja Raja berubah menjadi sangat mengerikan, tatapan wajahnya berubah menjadi tatapan tajam seorang pembunuh ditambah aura dahsyat yang keluar dari tubuhnya memperlihatkan betapa mengerikannya Raja saat itu. Ketiga Royal Guardnya pun hanya diam berlutut di depannya, mengagumi kekuatan Rajanya.
“Kukukuku.... Kukukuku... Aku terlalu menginjak - injak kehidupan tanpa alasan.” Ucap Raja. “Kukukukuku. Karena itu kekuatan yang aku miliki...!!
Aku telah memperlihatkannya dengan tiba - tiba untuk mengambil kekuatan dari yang lainnya dan menghancurkan mereka. Itulah kekuatanku.
Kehebatanku adalah kekuatan yang terkuat di dunia.” Imbuhnya dengan senyum jahatnya.
Setelahnya Raja pun segera pergi meninggalkan ketiga Royal Guard-nya.
Versi Teks Hunter X Hunter Chapter 258 - Cerita hunter x hunter versi 2
-- Di tempat Royal Guard--
TES
Tiba - tiba saja air mata Pufu menetes dengan sendirinya.
“Aku....adalah sebuah kegagalan dari "Royal Guard".” Ucap Pufu.
“?... Kenapa?” Tanya Pitou.
“Karena kesalahpahaman yang tak masuk akal. Aku tidak menghormati Yang Mulia... Aku berpikir mungkin Yang Mulia menyesali tindakannya....
Pemikiran yang bodoh.” Ucap Pufu menangis tangannya pun gemetaran, dia menyesal telah meragukan Sang Raja.
“Kamu selalu berpikir secara berlebihan.” Ucap Yupi.
“Ya, itu semua benar.” Tanggap Pufu membenarkan.
“Mmm~~ Tapi, tentu saja tampak seperti Yang Mulia sedikit berubah sejak gadis itu datang, Nyah.” Ucap Pitou menambahkan.
“Ya. Itu benar...” Tanggap Pufu.
“Jika dia menjadi penghalang untuk Raja, kita hanya perlu membunuhnya kan?” Ucap Yupi dengan tenangnya.
“Uaaaaaaaaa.” Pufu menangis sambil membelakangi Royal Guard yang lain. “Ahh.... Memikirkan bahwa level berpikirku ternyata sama denganmu....” Imbuhnya dengan lirih.
-- Di tempat Raja --
Raja masih berjalan menyusuri istana entah kemana tujuannya sebenarnya.
“Tentu saja. Kekuatanku berada di tingkat paling atas di dunia ini !!
Dalam kehadiranku, satu menit lagi kekuatan - kekuatan mereka sama sekali tak berarti!!
Mereka hanya batu kerikil di jalan!!” Pikr Sang Raja dengan segala keangkuhannya. Sejenak dalam pikirannya terlintas ingatan tentang Komugi.
“Komugi... Wanita itu tidaklah berbeda. Itu hanyalah Gun-Gi...!
Hanya permainan dengan "kepingan" di atas papan....!
Jika aku melawannya sedikit lagi, dia akan menjadi bongkahan makanan.
Dengan kata lain itu tergantung suasana hatiku.
Jika suasana hatiku berubah seperti saat ini...!!” Pikirnya sambil mengepalkan tangannya, tangannya pun menampakkan otot - otot kekarnya. “Itu benar... Untuk apa aku berpegang teguh.
Setelah semuanya, itu hanya cara menghabiskan waktu sampai hari "seleksi" tiba.
Hari "seleksi" adalah besok. Ini akan cukup berhasil. Aku sudah cukup bersenang - senang. Dia tidak berguna lagi....!” Imbuhnya dalam hati.
Raja telah sampai di depan sebuah pintu sebuah ruangan, dia berhenti sejenak dan berpikir.
“.....Membunuhnya? Sekarang juga!!!” Pikir Raja sebelum masuk ke ruangan itu.
BRUAAAAKKKK
Raja membuka pintu itu dan masuk ke dalamnya, dia berencana akan membunuh Komugi karena baginya Komugi sudah tidak berguna lagi untuknya. Namun....
“!!!” Raja sangat kaget saat melihat Komugi diserang seekor burung gagak, namun karena keadaannya Komugi hanya bisa duduk tak berdaya, dia hanya bisa menangis dan menundukkan kepalanya untuk menghindari serangan burung itu.
BAAATSS
Dengan sangat cepat Raja meloncat dan mengibaskan ekornya ke burung itu, burung itupun hancur seketika.
“....Ah. Terima kasih banyak.” Ucap Komugi menyadari ada seseorang yang menolongnya.
“Kenapa kamu tidak keluar dan meminta bantuan?!” Tanya Raja.
Lalu Raja berjongkok di depannya dan memegang tangan Komugi.
“Ini...dan ini !! Darahmu keluar dari luka - lukamu.” Ucap Raja. “.... Celaka. Bagaimana ini, dia adalah orang yang mudah terluka...!!” Pikirnya khawatir setelah melihat luka - luka di tangan juga wajah Komugi.
“Ah... Hamba...” Ucap Komugi terbata - bata.
“Huh?”
“Karena... Ini terlalu pagi, hamba tidak mau menyusahkan anda atau menjadi pengganggu...” Jelas Komugi membuat Raja kaget.
“Kamu sama sekali bukan seorang pengganggu. Kamu adalah...tamu penting.” Ucap Raja.
“Apa ini.... Apa yang aku katakan? Bukankah aku datang untuk membunuhnya?” Pikir Raja merasa aneh dengan kata - katanya karena sebelumnya dia berencana untuk membunuhnya namun justru dia mengatakan hal aneh pada Komugi.
“Woo... Wooo... E. Woooeeea.” Tiba - tiba saja Komugi menangis dengan sangat kencang membuat Raja terheran - heran.
“!?” Raja heran melihatnya. “Kenapa dia menangis? Kenapa aku tidak membunuhnya?!” Pikirnya saat itu.
“Aku.. Aku... Maaf... Tapi... Tapi.... Aku tidak pernah diperlakukan dengan baik seperti ini sebelumnya.
Waaaaaaaa~~~!” Ucap Komugi dan menangis lagi.
“......” Raja hanya terbengong melihatnya. “Apa? Apa ini....!? Apa ini!? Makhluk ini...!!
Aku...
Apa itu berarti aku membutuhkannya..!?” Pikirnya, hatinya mulai bimbang, apakah dia sudah tidak membutuhkan gadis itu atau justru sebaliknya?
-- Di tempat Gon, Killua dan Ikarugo --
Pagi pun menjelang, burung - burung pun beterbangan untuk mencari makan.
Di sebuah rumah kecil di tengah hutan, Gon, Ikarugo dan Killua tengah berkumpul.
“Ayo kita selesaikan untuk terakhir kalinya. Malam ini adalah akhirnya.” Ucap Killua.
Terlihat Gon dengan raut wajahnya menunjukkan kesiapan namun berbeda halnya dengan Ikarugo, raut wajahnya menunjukkan masih ada ketakutan pada dirinya.
“Baiklah, ketika itu melewati hari berikutnya, pada jam 12 malam.
Kita punya 19 jam tersisa.” Ucap Killua sambil mengutak - atik ponselnya. “Gon dan aku akan naik lewat tangga utama, saat kita masuk dan terus ke ruangan Raja.
Ikarugo lewat lift di bagian barat laut istana menuju ruang bawah tanah untuk mencari Palm. Jika kamu menemukannya, jangan khawatirkan kami dan pergilah.” Killua menjelaskan strateginya saat memasuki istana Raja nanti.
“Dapatkan.” Ucap Ikarugo.
“Jika Raja dan ketiga "Royal Guard"-nya di dalam ruangan Raja, kita bertindak sesuai rencana. Tapi, jika mereka tidak di sana, maka kita punya masalah.” Ucap Killua melanjutkan penjelasannya.
“Killua, tetap seperti itu, tapi apa kemungkinan yang akan terjadi? Jika mereka tidak ada di sana...” Tanya Gon.
“Baiklah... Aku tidak berpikir ini sangat memungkinkan. Tapi di saat yang sama, seperti "kejadian yang kebetulan" yang sering kali terjadi.” Jawab Killua sementara Gon diam berpikir.
“Kamu terlihat menyangkal dirimu sendiri.” Tanggap Ikarugo.
“Kamu harus hati - hati saat mengamati pola pergerakan seseorang dan kemudian tentukan dalam sehari dan berpikir "itu akan jadi hari ini" kan?
Jika kamu menunggu di suatu tempat dan berpikir "orang itu pasti akan ada di sini saat itu"...
Sesuatu hanya kebetulan saja terjadi pada hari itu, berarti tidak ada pihak yang mampu memprediksikan. Itu sering terjadi dalam "tugasku sebelumnya". Sebuah pola yang mana terjadi pada hari apa saja hanya kebetulan terjadi pada hari itu.
Pada tugasku sebelumnya, aku hanya akan terus menunggu... Sampai sebuah kesempatan muncul dimana aku bisa menyelesaikan tugas dengan kepastian. Tapi kita tidak punya kemewahan saat ini...!! Kita tidak bisa merubah waktu dan saatnya kita mulai bergerak, dari sini tidak ada jalan untuk kembali.
Sedikit keraguan saja sama dengan mati.” Jelas Killua dengan ketetapan hatinya untuk terus maju tanpa berniat sedikitpun untuk kembali.
“Itulah kenapa kita harus memikirkannya sekarang... Semua kemunkinan bisa saja terjadi.
Seperti jika mereka tidak ada di ruangan Raja, di sana tidak akan jadi masalah seperti saat mereka di tempat itu. "En" Pitou cukup luas untuk mencakup semua tempat dan taman dan beberapa tempat lainnya. Jadi saat kita masuk, jika kita bisa merasakan aura aneh yang kita rasakan terakhir kalinya, itu berarti mereka ada di dalam tempat itu.
Setelah itu, jika kita memperhatikan arah yang mana ada energi tak menyenangkan yang lebih kuat kita akan menemukan Pitou di tengah - tengah !
Masalahnya adalah ketika kita tidak bisa merasakan aura Pitou, dengan kata lain kalau mereka tidak ada di dalam tempat itu atau mereka ada di dalam tempat itu tapi karena suatu hal Pitou tidak menggunakan "En"nya.” Ucap Killua memikirkan semua kemungkinan yang akan terjadi.
“?
Di sana akan terjadi situasi dimana mereka ada di dalam tempat itu tapi tidak menggunakan "En" untuk melindungi Raja?” Tanya Ikarugo belum paham.
“Itu kebetulan. Ketika Novu-san menerobos tempat itu !” Jelas Gon.
“Benarkah~~~?” Tanya Ikarugo masih ragu.
“Benar ! Itu bagian yang paling membingungkan.
Menurut Koruto, apa yang Novu lihat adalah aura seorang bernama Pufu.
"Royal Guard tidak boleh meninggalkan Rajanya", jadi Raja dan Pitou berada di dalam tempat itu.
Lalu, kenapa Pitou menarik boneka - bonekanya dan "En" nya dan meminta Pufu menangani keamanan, akhirnya membiarkan Novu masuk....?
Aku berpikir ada sesuatu yang dilakukan dengan kemampuannya.” Ucap Killua menganalisa.
“Kalau begitu sebaiknya kita tanyakan pada Koruto tentang itu.” Ucap Gon memberi ide.
“Baik.” Tanggap Killua.
Setelahnya Gon menghubungi Korotu yang ada di sebuah tempat dekat dengan pegunungan, di sana dia merawat saudara kembar Raja yang kini sudah tumbuh cukup besar.
“Pitou mungkin sedang menyembuhkah seseorang waktu itu.” Jelas Koruto melalui Ponsel.
“Menyembuhkan?” Tanya Gon.
“Aku sudah memberitahumu sebelumnya seseorang yang "memperbaiki" Kaito adalah Pitou, kan? Sekarang aku berpikir tentang itu, aku tidak berpikir Pitou menggunakan "En" selama proses penyembuhan, itu bisa diartikan bahwa penyembuhan membutuhkan konsentrasi penuh. Jadi ketika kemampuan penyembuhan sedang digunakan, Pitou tidak bisa menggunakan salah satu dari "En" atau boneka - bonekanya.” Jelas Koruto. Setelah menjelaskan semuanya dia pun menutup telfonnya.
-- Kembali ke tempat Gon --
“Itu menjelaskan semuanya. Ketika salah satu dari Raja atau Royal Guard terluka. Jadi untuk sementara Pitou menghilangkan "En" dan boneka - bonekanya untuk menyembuhkan luka itu.” Ucap Killua menarik kesimpulan dari penjelasan Koruto.
“Baiklah.... Tapi.... Siapa yang mungkin menyebabkan luka seperti itu kepada salah satu dari para monster?” Tanya Ikarugo.
“Itu benar....” Pikir Killua dan Gon.
“Mungkin penghianat...? Atau mungkin Raja melukai salah satu Royal Guardnya?” Ucap Gon menerka - nerka.
“Tidak. Itu tidak akan pernah terjadi.” Tanggap Ikarugo.
“?” Gon bingung.
“Aku 100% percaya bahwa Pitou tidak akan pernah meresikokan menghilangkan "En" nya dan membantah Raja hanya untuk bahaya yang biasa seperti menyembuhkan orang lain. Itu fakta yang tidak dapat dibantah.” Jelas Ikarugo.
“.... Lalu, kalau yang terluka adalah Raja sendiri...!” Seru Gon.
“..... Itu mungkin saja.” Tanggap Ikarugo.
Lalu Gon menghubungi Morau dan menjelaskan apa yang baru saja mereka pecahkan, sebuah alasan Pitou menarik boneka dan juga "En" miliknya.
“Tapi satu hal yang tak aku mengerti, "Siapa yang melukai Raja?"... Tidak mungkin salah satu dari Royal Guard melakukannya, kan? Dan itu tidak mungkin kaki tangannya bisa memberinya luka kecil.” Ucap Morau pada Gon melalui ponsel.
“Yeah. Jadi kesimpulan kami.....” Ucap Gon memberitahukan analisa mereka.
“RAJA MELUKAI DIRINYA SENDIRI!?” Tanya Morau kaget setelah mendengar cerita dari Gon. “Seperti apa situasinya?” Lanjutnya bertanya.
“Kami tidak tahu keduanya, tapi itu yang kami dapat.” Jawab Gon.
Percakapan pun selesai dan mereka mengakhirinya.
Morau terlihat berdiri di atas bangunan, dia menatap tajam lurus ke arah istana Raja. Tampak dia sedang memikirkan sesuatu sepertinya ada banyak hal yang berkecamuk dalam pikirannya.
“Itu benar.... Aku tidak terlalu memikirkan itu... karena aku menikmati keberuntungan yang tiba - tiba kami miliki. Tapi bisa dikatakan hanya keadaan luar biasa dari kemampuan itu yang bisa memberikan kami sebuah kesempatan.
Apakah ada suatu kesalahan di dalam tempat itu...!?
Ini tidak bagus... Bahkan aku pelan - pelan mulai merasakan sesuatu akan terjadi...” Pikir Morau mendapat firasat buruk yang akan terjadi.
:: Menjelang pertarungan, celah kecil pada benteng nampaknya tidak dapat dilalui...!! ::
[ Chapter selanjutnya, saat "seleksi" mendekati akhir !! Akankan rencananya berjalan dengan sukses!!? ]
Bersambung ke Hunter X Hunter Chapter 259
Related Post
- Hal Menarik pada chapter 636 Naruto Shippuden
- Alur Cerita One Piece 712
- Alur Cerita Naruto 636 : The Current Obito
- Blackberry Messenger for Android (GB, ICS, JB)
- Prediksi Alur Cerita One Piece 712
- Menambahkan User pada Ubuntu
- Alur Cerita Naruto 673 : "Rinnegan Sasuke"
- Prediksi Alur Cerita Naruto 674
- ALUR CERITA NARUTO CHAPTER 673 " AKAN KAMI LAKUKAN "
- Prediksi Alur Cerita Naruto 673 - The Sun and The Moon
- Alur Cerita Naruto 672 : NGENGAT MALAM
- Hunter x Hunter Chapter 260 | 1 HARI BAGIAN 4
- Hunter x Hunter Chapter 258 | 1 HARI BAGIAN 2
- Hunter x Hunter Chapter 257 | 1 HARI BAGIAN 1
- Alur Cerita Hunter x Hunter Chapter 256 : 2 Hari Bagian 2
- "One Piece" Tops 2013 Manga Sales in Japan
- Hal menarik pada chapter 712 one piece
Category Article Alur Cerita Anime, Alur Cerita Hunter X Hunter, Info Anime, Info Terkini
Labels
Blog Archive
Popular Posts
-
Alur Cerita Bleach 533 Aizen, Gin, Tozen, bahkan Isshin, mereka kaget saat melihat Masaki hendak menyerang si monster dari jarak yang begit...
-
Versi Teks One Piece Chapter 707 Alur Cerita One Piece 707 Pertarungan di blok B, sebuah Battle Royal antara 138 petarung telah dimulai. K...
-
Prediksi Alur Cerita Naruto 659 Prediction Naruto 659 Format of predictions: characters [] - descriptions of scenes () - actions Tech...