Home > Alur Cerita Naruto > ALUR CERITA NARUTO CHAPTER 653 " AKU MENGAWASIMU "
ALUR CERITA NARUTO CHAPTER 653 " AKU MENGAWASIMU "
Posted on Tuesday, 29 October 2013 by Barqah
ALUR CERITA NARUTO CHAPTER 653 " AKU MENGAWASIMU "
------------------------------------
SEBELUM N SETELAH DIBACA JGN LUPA " LIKE " MBA BRO?
Di alam bawah sadarnya Terjadi Percakapan Antara Obito dan naruto,
"Uchiha Obito, aku akan membuka topeng yang menutupi wajahmu itu" Geram Naruto
Sempat terdiam untuk beberapa saat, Obito kemudian menjawab:
"Uchiha Obito katamu? Apa nama itu.. orang itu, memiliki arti bagimu?? Dengan bersatunya aku dengan Juubi, aku mampu berpindah ke dimensi yang baru. Aku bukan lagi manusia, aku adalah seseorang yang akan memimpin manusia menuju langkah selanjutnya.. Tekad dan tubuhku sama seperti Rikudo Sennin. Akulah Rikudo Sennin kedua." Sahut Obito mengagumi dirinya.
Naruto lalu menunjuk tubuh Obito dengan telunjuk tangan kirinya dan berkata,
"Tidak, kau adalah Uchiha Obito." geramnya.
ALUR CERITA NARUTO CHAPTER 653 " AKU MENGAWASIMU "
Teks Version by www.Beelzeta.com
"Ketika chakramu menusukku, aku bisa melihat masa lalumu.. Cara kita tumbuh itu sama, begitu juga dengan mimpi kita untuk menjadi hokage. Kita berdua benar-benar mirip.. kita sama-sama tak tahu orang tua kita.. seseorang yang penting bagi kita mati.. itulah kenapa kau berkata padaku kalau rasa kesepian adalah hal yang paling mengerikan.. Kau juga ingin seseorang mengakui keberadaanmu, itulah kenapa kau ingin menjadi hokage. Setidaknya kau mirip denganku. Tapi lihat kau yang sekarang! kau melawan seluruh shinobi di dunia ini dan berkata kalau itu demi kebaikan, namun pada kenyataannya itu hanya baik menurutmu!! Tak seorangpun, bahkan orang yang kau anggap penting dalam hidupmu, akan mengakui mimpimu ini.." Kata Naruto dgn meyakinkan..
Obito terdiam, sementara Naruto terus melanjutkan kata-katanya,
"Sebelumnya kau punya mimpi yang sama denganku, tapi sekarang kau menjadi kebalikan dari hokage!! Kau mirip denganku, itulah kenapa..!!" Ucap Naruto Terhenti,
"Tidak.." Sela Obito menyangkal.
"Justru karena kau mirip dengankulah, aku ingin supaya kau berpikir kalau dunia ini benar-benar menyedihkan.." lanjutnya.
Untuk sesaat, Naruto dan Obito sama-sama terdiam.
"Tidak..!! Aku ingin merasakannya sekali lagi, kalau jalan yang kupilih itu benar.. bertarung melawanmu.. aku teringat akan diriku di masa lalu.. karena itulah aku ingin mengujimu.. aku ingin melihat kau menyerah, dan kemudian membuang semua idealismemu.." Tegas Obito brusaha mempengaruhi.
"Karena kau sepertikulah ini menggangguku!!.. Yang kau lakukan hanyalah mengabaikan semuanya dan lari dari masalah!!" ucap Naruto.
"Tidak, aku melakukan apa yang akan hokage lakukan. Bahkan lebih dari itu, karena aku akan membawa kedamaian pada dunia ini." jawab Obito.
"Hah.." Cetus Naruto menghela nafas sejenak, lalu kemudian bertanya lagi pada Obito,
"Apa kau benar-benar berpikir begitu? apa kau benar-benar serius berpikir seperti itu!?" Tanya Naruto.
Obito tak menjawabnya, ia malah memejamkan mata dan kemudian mengingat kenangannya dulu saat bersama dengan Obito. Saat itu, Obito kecil sedang terluka, dan Rin mengobati luka di pipi kanannya itu.
"Dengan membantuku, artinya kau menyelamatkan dunia ini." ucap Obito.
"Eh?" Rin menatap dengan tatapan tidak mengerti, Obito kemudian menjelaskan,
"Yah, kau lihat, aku akan menjadi hokage dan menghentikan perang ini. Kalau kondisiku tidak baik, maka aku tak akan bisa melakukannya, kau mengerti, kan?" Ucap Obito Kecil
"Yah, agak rumit sih.." ucap Rin.
Lalu dengan wajah memerah, malu-malu, Obito berkata,
"Dan untuk melakukannya.. itu.. umm.. kau harus tetap berada di sisiku dan mengawasiku.. seperti.. kau tahu kan.." ujarnya.
"Hmm???" Rin menatap wajah Obito sambil tersenyum, sementara wajah Obito semakin memerah hingga tak bisa melanjutkan kata-katanya lagi.
***
Kembali ke Obito yang sekarang, ia membuka matanya lagi dan akhirnya menjawab pertanyaan Naruto,
"Ya, kupikir begitu.. Kau tak perlu lagi berjalan tanpa tahu arah ke mana kau akan pergi, karena di sana kau hanya akan menemukan mayat teman-temanmu. Kalau saja seseorang tahu ada cara singkat untuk mencapai kedamaian itu, orang itu pasti akan memilihnya. Tujuan seorang hokage adalah untuk membawa kedamaian pada dunia ini kan.." Kata Obito.
"Apa katamu??" ujar Naruto merapatkan genggaman tangan kanannya, lalu berkata pada Obito dengan tatapan mata yang tajam,
"Aku tak ingin mengetahui cara singkat itu.. aku ingin menempuh jalan yang curam selangkah demi selangkah.." Tanggap Naruto.
"Akankah kau mengatakan hal yang sama bahkan jika kedua jalan itu memiliki tujuan yang sama? Seseorang harus punya keberanian untuk menempuh jalan yang curam itu.. Hokage adalah seseorang yang menghadapi penderitaan, berjalan di depan semuanya, seseorang yang membuka jalan agar semuanya bisa melewatinya.." Ujar Penjelasan Naruto,
Naruto melangkah mendekati Obito,
"Tak ada jalan pintas untuk menjadi seorang hokage, dan setelah kau menjadi hokage, kau tak bisa lagi lari dari posisimu.." Kata Naruto Dgn tak Lepas menatap Obito.
Obito kembali teringat akan masa lalu, waktu itu tampak Rin sedang memerban telapak tangan kiri Obito yang terluka.
"Aku ceroboh, sampai-sampai ada debu masuk ke mataku.." ucap Obito.
Rin menatap Obito dengan tatapan kesal. Obito sempat terdiam, lalu kemudian ia tertawa,
"Hahaha, seorang lelaki tak akan disebut lelaki kalau tak punya beberapa luka di tubuhnya. Luka ini bukan apa-apa.." ucap Obito.
Rin masih saja menatap dengan tatapan kesal.
"Jangan bersikap sok kuat dan berpura-pura tak terjadi apapun, aku mengawasimu, Kau sudah berjanji padaku kalau kau akan menjadi hokage. Tak apa, aku juga ingin menghentikan perang ini dan menyelamatkan dunia.. itulah kenapa aku memutuskan kalau aku akan tetap berada di sisimu dan mengawasimu.. bukankah kau sendiri yang bilang kalau menolongmu sama halnya dengan menyelamatkan dunia ini?" tanggap Rin.
"Yah.." Obito menyahut yg akhirnya menangis.
"Sekarang aku mengawasimu, kau tak bisa menyembunyikan apa-apa lagi." ucap Rin.
"Ya.. ya!!" sahut Obito sembari masih menangis.
"Lakukan yang terbaik, Obito! Jadilah hokage yang keren dan izinkan aku melihat bagaimana kau menyelamatkan dunia ini. Janji ya.." ucap Rin lalu akhirnya tersenyum sambil memberi Obito semangat.
"Ayo.." ajak Rin kemudian menarik telapak tangan Obito dan mengajaknya kembali ke tempat Kakashi dan guru Minato sedang menunggu.
Obito terus mengingat saat-saat itu, mengingat saat-saat ketika Rin memegang telapak tangannya..
***
"Kau bilang pada guru Kakashi kalau kau kesal dengan ingatan dan perasaanmu pada temanmu dulu, namun ketika kau menjadi jinchuriki dan hampir terhisap oleh kekuatan itu, bukankah kau menahannya kembali karena kau tak ingin kehilangannya??" Ucap Naruto.
"Alasan kenapa kau bisa mengalahkan Juubi dan mengendalikannya adalah karena kau tak ingin membuang semua masa lalumu dan berusaha untuk mempertahankannya.. pada akhirnya, kau tak bisa membuang ingatan tentang ayahku, guru Kakashi, dan orang yang dipanggil Rin itu, iya kan? Jadi artinya kau masih tetap Obito meski kau sudah menjadi Jinchuriki Juubi.. apa aku salah?" Lanjut Penjelasan Naruto.
"Kau harus kembali ke sisi kami sebagai Uchiha Obito, seorang shinobi Konoha, dan mengganti kerugian dari apa yang telah kau perbuat. Kau hanya ingin lari dari semuanya.. Kalau saja Rin masih hidup, dia akan berkata, Jangan berpura-pura kuat dan bersembunyi, aku mengawasimu.. kau hanya bisa jadi dirimu sendiri.. Jadi berhentilah berlari dan kembalilah ke sisi kami, Obito.."
Ucap Naruto kembali brusaha Meyakinkan Obito.
Naruto lalu menjulurkan tangannya, tanda perdamaian.
Akankah Obito meraihnya?
BAGAIMANA LANJUTAN KISAHNYA?
BERSAMBUNG KE CHAPTER 654 SELANJUTNYA
Related Post
Category Article Alur Cerita Anime, Alur Cerita Naruto