Alur Cerita Bleach 541

Alur Cerita Bleach 540


Sebelumnya : Alur Cerita Bleach 541

Ichigo tak mengerti apa yang diucapkan oleh Nimaiya, benar-benar tidak mengerti. Namun, ketika matanya memicing, melihat dengan ketelitiannya. Matanya pemuda ini mendadak membelalak, terbuka lebar karena baru saja melihat kenyataan lain yang harus dia terima. Yang berdiri di depannya itu memanglah zangetsu yang dia kenal. Pak tua yang meminjamkan kekuatannya di saat Ichigo bertarung. Namun, dia jugalah sang raja bagi para Quincy, sosok yang telah menghancurkan Soul Society. Sang Quincy yang telah membunuh sang Soutaichou. Mata Ichigo tak bisa berkedip, bagaimana bisa dia baru menyadari kalau sosok yang telah menjadi partner-nya selama ini adalah seorang musuh. Bagaimana mungkin...

“Dia pria yang melibas Soul Society!!” Ucap Nimaiya menyakinkan. “Pria itu bukan "kekuatan shinigami"-mu. Dia "kekuatan Quincy"-mu. Yang di depanmu itu adalah Juha Bach, ribuan tahun yang lalu.”

Bleach Chapter 541 - The Blade and Me 2
Teks Version by Bleach Indonesia

Mendengar ucapan sang pencipta Zanpakutou, Pikiran dalam kepala Ichigo berkecamuk, memorinya mencoba membuka setiap lembaran-lembaran yang telah terisi oleh wajah Zangetsu –Bachgetsu, maksdunya— Mulutnya masih tak bisa dia gerakkan, matanya tak bisa dia kedipkan. Setiap kata yang ingin dia ucapnya, hanya mampu menjalar di dalam kepalanya.

“Ingatanku membawaku kembali. Pada saat itu, pertama kali aku melawannya, aku merasa seperti dipanggil olehnya. Selama ini aku tak pernah memikirkan alasannya. Entah bagaimana mengapa aku bisa tiba langsung ke hadapannya? Mengapa aku langsung menyadari dialah lawan utamaku? Dan... Kenapa begitu pertama aku melihatnya aku langsung teringat pada seseorang?”

Kepalanya semakin penuh dengan kedustaan yang harus dia terima.

Pada akhirnya kepalanya sudah tak mampu untuk menampungnya, mulutnya berhasil dia buka. “Zangetsu!!” Mulutnya berteriak sekeras yang dia mampu.

“Apa artinya ini...?” Ucapan sang Shinigami Pengganti itu terdengar lebih pelan. Terasa begitu jelas kegundahan hati yang dirasakan oleh pemuda itu. Perlahan, langit cerah dalam inner worldnya itu meredup, mulai meneteskan titik-titik air. Dunia ini memang mencerminkan perasaan sang pemiliknya. Secara tak langsung mengatakan bila hati Ichigo juga sedang menangis, menerima kenyataan akan dirinya yang telah dikhianati oleh seorang yang selama ini dia percaya. ”—Zangetsu!”

“Seperti yang sudah kau dengar. Dan...” Jawab laki-laki yang ternyata adalah wujud Juha Bach seribu tahun lalu itu. “—aku bukan "Zangetsu".”

Mendengar ucapannya itu, Ichigo hanya bisa terdiam. Hatinya begitu remuk mendengar pengakuan dari mulut kepala laki-laki sendiri. Perasaannya hancur seperti gedung-gedung yang berada dibawahnya. Retak, pecah berkeping-keping, tenggelam dalam air kesedihan yang tiba-tiba meluap. Menenggelamkan segala yang ada dalam dunia itu, termasuk Ichigo.

“Apa kau memang Juha Bach...? Apa kau memang bukan Zangetsu...?” Pemuda itu masih mencoba mempercayai pria berjubah hitam itu.

“Aku... adalah sumber kekuatan Quincy-mu. Dan aku juga bukan Juha Bach.”

“Aku tak paham!! Apa kau itu musuh?! Atau teman?! Apa semua yang kau bilang itu bohong?!” Ichigo semakin tidak mengerti

“JAWAB!!” Bentak Ichigo.

Zangetsu palsu itu terdiam sesaat. “Aku bukanlah lawan atau kawanmu. Tapi, ucapan dan hatiku tak pernah bohong padamu, kecuali saat aku mengenalkan namaku padamu.” Ucapannya masih terdengar begitu tenang walaupun semua kebohongannya telah terbongkar. “Ichigo. Kurasa kau sudah menyadarinya selama ini. Ketika aku mengajarimu cara menggunakan zanpakutou, aku selalu menggunakan kekuatan hollow. Ketika kau tak bisa menggunakan kekuatan zanpakutou-mu, ketika nyawamu berada dalam bahaya yang menyelamatkanmu bukanlah aku,”

“—Tapi Hollow!!”

Mendengar itu, Ichigo kembali tidak percaya. Kepalanya mencoba menolak setiap kata yang terlontar dari sosok yang selama ini dia anggap pedangnya itu. Namun, tak ada yang bisa dia lakukan. Tidak ada, selain menerima semuanya.

“Aku tidak ingin kau jadi shinigami.” Lanjut Zangetsu palsu. “Karena itulah aku mencoba meredam potensimu dan selalu mencoba menjadi inti kekuatanmu”

“Ke- Ke- Kenapa?”

Mata Pria ini begitu tajam memandang Ichigo dari balik kacamata beningnya. Tak ada keraguan dalam setiap ucapannya. Tangannya langsung menyingkap Jubah hitamnya, menunjukkan gumpalan reishi putih yang berbentuk pedang.

“Apa aneh bila aku ingin menjagamu dari pertarungan dan bahaya? Kalau kau jadi shinigami, kau akan terlibat dalam pertarungan. Kau akan kesakitan. Kau akan menderita. Dan suatu hari aku harus membunuhmu dengan tanganku sendiri.” Ucap pria itu belum selesai. Namun, kali ini dia menarik semua ancamannya tadi. Pandangannyapun menjadi sendu, mencerminkan seseorang yang sedang sedih. Semakin... semakin sedih. “Aku tak bisa membiarkanmu jadi shinigami. Kalau kau jadi shinigami, aku harus membunuhmu. Begitu tadinya pikirku.”

“--Tapi... Kau pun akhirnya jadi shinigami. Kau mendapat kesempatan itu.. Berlatih keras... Dan walau menderita... Kau tetap menjalaninya. Setiap kali aku melihatmu begitu hatiku bergetar. Kemudian... Ketimbang mencegahmu menjadi shinigami... Aku membantu menuntun di jalanmu. Dan sekarang... begini jadinya.”

Perlahan, tubuh pria berjubah hitam itu teruai, sedikit demi sedikit menjadi sepihan kecil yang terbang terbawa angin. Tubuhnya semakin lenyap.... semain tak tampak. “Aku bahagia untuk mundur. ”

“Ichigo. Kau telah jadi kuat.: Aku bisa melihatmu berkembang selama ini, dekat denganmu. Aku sudah sangat bahagia. Aku puas.”

“Tu... Tunggu, Zangetsu!!” Teriak Ichigo menyadari kalau sosok itu sudah tak akan bertahan lebih lama. “Aku belum”

Tubuh pria itu sudah mencapai titik akhirnya. Namun, sebelum dia benar-benar lenyap meninggalkan dunia milik shinigami itu. Matanya meneteskan air mata, mulutnya tersimpul menyiptakan senyum lega. Kini, sosok itu telah hilang. Hanya menyisakan sebuah kobarann Reishi berbentuk pedang yang dia keluarkan tadi.

“Ichigo. Yang kau gunakan selama ini hanya sebagian dari kekuatanmu yang tidak berhasil kuredam. Sekarang kau bisa bertarung dengan kekuatanmu sendiri.” Suara Zangetsu itu kembali terngiang tak keras. Bersendu seperti wajah sedih yang terakihir dia tampaknya tadi. ” Ambil lah. Itulah zanpakutou-mu yang sebenarnya...”

“—Zangetsu!”

Kobaran Reishi itu langsung bersinar terang menyeruak, menyilaukan semua mata yang memandangnya. Seakan menandangan dirinya telah terbangun dari tidur panjangnya.

Bersambung ke Bleach Chapter 542

Sumber : http://www.beelzeta.com/2013/06/versi-teks-bleach-chapter-541.html#ixzz2W0RwL3cq
Anda sedang membaca artikel tentang Alur Cerita Bleach 541 dan anda bisa menemukan artikel Alur Cerita Bleach 541 ini dengan url http://barqahs.blogspot.com/2013/06/alur-cerita-bleach-541.html,anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel Alur Cerita Bleach 541 ini sangat bermanfaat bagi teman-teman anda,namun jangan lupa untuk meletakkan link Alur Cerita Bleach 541 sebagai sumbernya.

Related Post


Category Article , , ,

69 Responses to “Barqahs Blog”

What's on Your Mind...

Copyright © 2013 Barqahs BlogShare For Tricks Blog | Template Blog | CSS | JQuery | Alur Cerita Naruto | Alur Cerita Bleach | Alur Cerita Fairy Tail | Alur Cerita One Piece. Design by Gudang Blog.